
Ladiesmail - Megenal huruf adalah hal paling penting di dunia ini. Selain membuat kita bisa membaca, tentu sangat penting bagi kehidupan seseorang untuk lebih mudah berkomunikasi dengan dunia sosialnya. Maka jika ada yang bilang buku adalah jendela dunia, itu adalah kata pengantar yang paling tepat, dan membaca adalah kereta pengantar untuk berkelana di dunia.
Tapi pernahkah Anda renungkan kembali waktu pertama kali belajar membaca? Senang atau tidak adalah tahapan belajar yang harus dilalui oleh setiap anak. Setiap anak yang belajar membaca di Indonesia tentu sudah sangat tidak asing lagi dengan metode belajar membaca 'Ini Ibu Budi'.
Sosok Siti Rahmani Rauf (97) yang membuat metode belajar membaca jadi lebih mudah dipelajari, diserap dan diingat oleh hampir seluruh anak Indonesia. Budi, Ibu Budi dan Bapak Budi menjadi tokoh terpopuler anak-anak Indonesia pada era 80-90an.
Metode yang dibuat oleh Ibu Siti ini bahkan masih diingat hingga 30 tahun berselang yaitu saat ini. Meski mungkin tak banyak pengajar dan orang tua masa kini yang menggunakan buku dan alat peraga dari Siti ini, tetapi tak bisa dipungkiri cara belajar membaca dengan struktur metode Analisa Sintesa (SAS) ini telah berhasil membuat perubahan belajar pada banyak anak Indonesia.

Copyright © | Kompas.com
Namun, kabar duka datang tepat pada tanggal 10 bulan mei ini. Sosok Ibu Siti Rahmani Rauf yang berjasa bagi pendidikan Indonesia, dipanggil Tuhan pada usia 97 tahun. Sejak tahun 2009, kondisi kesehatan Ibu Siti memang telah menurun.
Diceritakan oleh Karmeni yang disapa Eni, anak dari Ibu Siti, meski kondisinya begitu terbatas, sang ibu masih begitu bersemangat untuk membaca. Dalam keadaannya yang sakit, Ibu Siti masih suka membaca novel walaupun usianya sudah senja.
Aku percaya apa yang orang katakan tentang bagaimana sebuah karya akan dikenang. Sekalipun Ibu Siti telah meninggalkan kita semua, sumbangsihnya terhadap dunia pendidikan akan tetap terus ada.
Tubuh seseorang boleh saja meninggalkan dunia ini, tetapi karya, perbuatan baik, inspirasi dan semangatnya akan tetap abadi dan diingat. Terimakasih 'Ibu Budi' kami, Ibu Siti, semoga pelita dan semangatnya memajukan pendidikan Indonesia, menginspirasi generasi kami.
Popular
Advertisement