
Ladiesmail - Setiap daerah tentu memiliki peninggalan sejarah dan kebudayaannya, dengan sejarah peninggalan inilah membuat daerah tersebut mempunyai daya tarik tersendiri. Dari peninggalan sejarah berupa bangunan-bangunan tua atau bekas peninggalan penjajahan dahulu hingga yang berbau mistik, seperti bangunan lama yang mempunyai kuasa spiritual dan makam-makam bersejarah.
Namun sayang sekali, masih begitu banyak orang Bengkalis tidak tahu mengenai sejarah tersebut, terlebih adalah generasi muda. Hanya sebagian generasi tua yang masih tahu sejarah tersebut, bahkan mereka tidak pernah menceritakan sejarah tersebut kepada generasi selanjutnya, sehingga seakan-akan membuat mereka buta tentang sejarahnya.

Masjid Kuning di Bengkalis
Masjid Kuning ini di bangun pada tahun 1850 M, pada pertengahan abad Ke-19 di desa Senggoro. Masjid ini pertama kali dibangun oleh Allahyarham Panglima Minal. Masjid Kuning ini awalnya berdinding papan, bangunannya pun sangat sederhana dan kecil.
Setelah masjid dibangun, ditanamlah dua batang kenanga. Kenanga disebelah kanan ditanam oleh Panglima Minal dan di sebelah kiri di tanam oleh istrinya, Buyut. Beberapa tahun kemudian, kenanga itu pun besar dan berbunga.
Sehingga masjid ini di hiasi oleh bunga kenanga. Sehingga dari kejauhan terlihat hanya warna kuning bunga kenanga. Konon, itulah sebabnya kenapa masjid itu disebut Masjid Kuning.
Akan tetapi ada versi lain menyebutkan bahwa masjid itu banyak tumbuh bunga kenanga warna Kuning dan putih, untuk memberikan nama masjid maka panglima Minal berkata bunga kenanga yang pertama kali berbunga akan di jadikan nama Masjid. Ternyata bunga cempaka warna kuning yang lebih dulu berbunga, maka panglima Minal memberikan nama masjid kuning.
Masjid Kuning telah mengalami pemugaran sebanyak dua kali, yang pertama dilakukan pada masa colonial Belanda, dan yang kedua dilakukan setelah Indonesia merdeka. Salah satu imam Masjid Kuning yang terkenal adalah imam Simpul, dia merupakan cucu Panglima Minal.
Masyarakat Bengkalis percaya bahwa Masjid Kuning memiliki kekuatan mistik. Menurut cerita yang beredar, masjid tersebut dijaga oleh makhluk gaib yang tak jarang menampakkan diri kepada orang-orang tertentu.
Hal ini juga pernah dialami oleh Ahmad Sontel (keturunan panglima minal) dan Ustadz M.Yunus. Sampai sekarang ini masjid tersebut masih berwarna kuning, dari luar sampai di dalamnya termasuk juga kain pembatas sholat diberi warna kuning.

Perigi Lada Hitam di Sungai Alam
Desa Sungai Alam tepat di dusun Sukaramai, ada sebuah kolam besar yang di percayai memiliki kisah tersendiri. Meski lebih pantas disebut kolam besar, akan tetapi penduduk setempat menyebutnya perigi.
Perigi atau kolam dengan luas sekitar 200 meter persegi itu dipercayai mempunyai kekuatan magis yang besar sehingga tidak ada penduduk yang berani berbicara takabur di kawasan tersebut.
Di sekitar perigi sudah ditumbuhi semak belukar yang tinggi. Meski demikian, airnya sangat jernih. Menurut salah seorang warga menuturkan, perigi ini banyak didatangi orang karena percaya air dari perigi ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
Dikisahkan narasumber tersebut, pada masa penjajahan dulu, kawasan tersebut merupakan kawasan diperuntukan oleh Belanda untuk tempat pengolahan rempah-rempah.
Pemerintah kolonial Belanda selalu menjadikan tanah Bengkalis sebagai daerah uji coba pertanian, seperti menanam kapas dan membuat pabrik pemintalan benang, sebagaimana yang dilakukan di Kebun Kapas (salah satu desa di Bengkalis) sekarang.
Selain kapas, ternyata Belanda juga mencoba menanam rempah-rempah, karena pada masa itu komoditas ekspor yang sangat menguntungkan adalah rempah-rempah. Salah satu jenis rempah yang dikembangkan adalah lada hitam.
Untuk menanam lada hitam di Sungai Alam, pemerintah kolonial Belanda bekerjasama dengan kapitan tionghwa yang bernama Chambian, selain itu penduduk juga diwajibkan menanam lada hitam dan hasilnya harus dijual pada pemerintah Belanda.
Sekitar tahun 1920, setelah penanaman dilakukan, mereka mulai membuat semacam tempat pengolahan, yaitu dengan membuat sebuah kolam besar sebagai tempat merendam lada hitam sebelum diolah, namun karna hasilnya kurang memuaskan akhirnya kegiatan itu terhenti dan ditinggalkan begitu saja.

Makam Dara Sembilan di Air Putih
Zaman dahulu, makam dara sembilan merupakan sebuah benteng pertahanan di bawah tanah untuk menyembunyikan anak dara di Bengkalis. Benteng itu dibuat karena dahulu di Bengkalis terjadi kekacauan oleh lanun (perampok) yang datang untuk mencuri harta dan menculik anak gadis Bengkalis. Oleh sebab itu, dalam pemerintahan Batin Senggoro atau Batin Hitam dibuatlah sebuah benteng dibawah tanah.
Ketika lanun datang, anak dara segera dimasukkan ke dalam benteng tersebut. Didalamnya sudah disediakan stok oksigen dan makanan. Hal ihwal peperangan diluar tidak mereka ketahui, setelah lanun pergi dan keadaan aman, maka anak dara dikeluarkan kembali, begitu seterusnya sampai pada suatu hari si pemegang kunci mati tertembak.
Ini membuat pintu benteng tidak dapat dibuka, sehingga anak dara yang berada disana meninggal dunia. Menurut kabar terhembus, anak dara yang ada di dalam benteng tersebut berjumlah sembilan orang, oleh sebab itulah orang-orang menyebutnya makam dara sembilan.
Namun menurut versi lain, bahwa yang memegang kunci pintu adalah ayah dari sembilan dara yanng terkunci di dalam benteng itu, ada juga yang mengatakan bahwa ke sembilan dara itu bukan adik beradik melainkan dara-dara yang ada pada masa itu.
Dahulu, pada masa penduduk masih minim, makan dara sembilan dijaga oleh seekor ular weling, setiap bulannya akan diberi sesajen atau saji-sajian untuk ular itu sebagai penghormatan terhadap makam dara sembilan.
Akan tetapi setelah zaman berkembang dan penduduk semakin ramai serta sudah mempunyai kepercayaan yang kokoh, penduduk tidak lagi memberikan sesajen lagi, sehingga ular yang ada di atas makam dara sembilan tidak lagi dijumpai.
Makam ini dipercayai mempunyai kekuatan gaib. Bagi orang-orang yang datang berziarah dilarang berkata kotor, berfikir kotor, meludah sembarangan, dan bersikap tidak sopan karena dikhawatirkan akan mendapat musibah.
Popular
Advertisement